Indonesia terdiri dari berbagai daerah yang masing-masing memiliki tradisi unik. Salah satunya adalah tradisi dalam membuat makanan tradisional khas Indonesia. Seperti yang diketahui masing-masing daerah memiliki kuliner dengan ciri khas serta cita rasa yang unik.
Oleh karena itu perlu diketahui apa saja tradisi unik serta filosofi makanan khas Nusantara. Yuk simak ulasan di bawah ini.
Tradisi dan Filosofi Makanan Khas Nusantara
– Sejarah rendang dengan tradisi merantau orang Minang
Rendang diketahui menjadi makanan terenak di seluruh dunia. Semua orang dari belahan dunia mana pun menyetujui akan hal ini. Tahukah Anda ternyata rendang yang selama ini dikenal berbahan daging sapi pada awalnya ternyata dibuat dari daging Kerbau yang dianggap sebagai hewan penting pada budaya Minangkabau.
Seperti yang diketahui rendang sendiri berasal dari tanah Minang yaitu Sumatera Barat. Kata rendang ternyata berasal dari kata merendang yang artinya memasak lambat. Hal tersebut karena daging kerbau yang memiliki ciri keras serta alot perlu dimasak berjam-jam supaya menghasilkan daging rendang yang empuk.
Barulah seiring berkembangnya waktu dan tradisi merantau yang dilakukan oleh orang Minang membuat bahan utama daging kerbau bisa diganti menggunakan daging sapi hingga ayam. Sejarah dari rendang bisa terkenal di seluruh pelosok negeri karena adanya tradisi merantau yaitu perpindahan unik bagi orang Minangkabau.
Tradisi ini dilakukan karena diketahui pada budaya Minang terdapat tradisi matrilineal yang menyebutkan bahwa seorang laki-laki akan dianggap “tamu” di rumah sang istri serta tanah leluhur akan diberikan ke perempuan. Tradisi matrilineal ini tentu berbeda sekali dengan kebanyakan tradisi yang ada di Indonesia di mana yang berhak untuk mewarisi tanah leluhur biasanya akan diberikan pada anak laki-lakinya bukan perempuan.
Dalam melakukan perjalanan ketika merantau inilah bekal yang dibawa merupakan rendang karena dianggap bisa bertahan lama pada kondisi apa pun. Rendang ini dibawa dengan dibungkus menggunakan daun pisang. Sampai saat ini rendang masih menjadi hidangan terhormat di tempat asalnya sekalipun.
Hal tersebut karena rendang dianggap sebagai manifestasi serta filosofi berupa kesabaran, kebijaksanaan serta ketekunan. Meski sudah terkenal dan dapat dikonsumsi kapan pun karena warung nasi Padang tersebar di mana pun tetap saja hidangan ini menjadi menu wajib pada acara besar seperti pernikahan hingga pengangkatan pemimpin lokal.
– Tradisi bakar batu di Papua
Papua terkenal akan penduduknya yang mayoritas bukan beragama Islam. Namun di sana ternyata terdapat tradisi yang dilakukan umat muslim lokal selama bulan Ramadhan sampai perayaan Idul Fitri. Tradisi tersebut adalah tradisi bakar batu, menariknya tradisi ini merupakan tradisi leluhur yang sudah turun temurun dilakukan sampai sekarang.
Tradisi bakar batu yaitu tradisi memasak menggunakan batu yang dipanaskan pada lubang yang sudah berisi makanan. Tradisi ini dilakukan pada masyarakat daerah pegunungan. Tradisi bakar batu ini dilakukan oleh semua warga untuk saling membantu bahkan dalam prosesnya membutuhkan waktu yang cukup lama yakni 8 sampai 10 jam.
Tak perlu khawatir akan hasilnya karena hasil dari bakar batu sangatlah lezat dan nikmat. Bukan hanya ditanam pada batu yang nantinya akan dipanaskan namun sebelum itu makanan tentu dibumbui terlebih dahulu menggunakan rempah-rempah asli Papua. Setelah itu dibungkus menggunakan daun pisang.
Kemudian makanan dimasak dengan cara menumpuk kumpulan batu serta menyalakan api di bawahnya. Selagi menunggu makanan matang biasanya warga tersebut akan berkumpul di sekitar lokasi serta berbincang-bincang menunggu waktunya berbuka. Sangat menarik untuk dicoba ya?
Baca juga : Filosofi Pemilihan Tujuh Lauk Pendamping Tumpeng
– Tradisi unik masak besar bubur Asyura di Aceh
Apakah di daerah Anda terdapat tradisi memasak bubur Asyura? Makanan khas yang satu ini memang tersebar hampir di semua daerah di Indonesia. Pasalnya bubur Asyura ini mempunyai sejarah yang ternyata merupakan peninggalan zaman nabi Nuh pada tradisi Islam.
Oleh karena itu setiap umat muslim pasti tahu makanan khas yang satu ini. Namun meski begitu di setiap daerah memiliki tradisi yang berbeda-beda. Tradisi yang akan dibahas di sini adalah tradisi dari Aceh yang ternyata sudah dilakukan secara rutin sejak dahulu khususnya di bulan Muharram.
Tradisi merupakan wujud dari rasa syukur pada nikmat yang sudah Allah berikan serta menjaga tali silaturahmi antar sesama. Dalam pembuatannya bubur di dibuat dengan porsi besar di mana setiap warga akan bergotong royong menyiapkan semua bahannya.
Proses memasaknya bisa dilakukan di tempat umum namun biasanya dilakukan di rumah warga yang dituakan. Selanjutnya bubur ini akan dibawa ke rumah masing-masing serta dimakan untuk berbuka puasa di hari Asyura yaitu 10 Muharram.
Demikian beberapa cerita menarik mengenai tradisi kuliner yang ada di Indonesia. Tidak hanya cita rasanya saja yang lezat namun pembuatannya dan sejarah makanan tersebut juga sangat menarik.